“TORCH”
PENGERTIAN
TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis penyakti infeksi ini, sama-sama berbahaya bagi janin bila infeksi diderita oleh ibu hamil.
Kini, diagnosis untuk penyakit infeksi telah berkembang antara lain ke arah pemeriksaan secara imunologis. Prinsip dari pemeriksaan ini adalah deteksi adanya zat anti (antibodi) yang spesifik taerhadap kuman penyebab infeksi tersebut sebagai respon tubuh terhadap adanya benda asing (kuman. Antibodi yang terburuk dapat berupa Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG).
TORCH Sindrom: Infeksi janin oleh sekelompok agen infeksius yang telah ditularkan dari ibu melalui plasenta. Infeksi termasuk Toksoplasmosis, Rubella, Sitomegalovirus, virus Herpes Simpleks, Hepatitis, Sifilis, Varicella, Gondok, Parvovirus, dan HIV. Tingkat keparahan dan sifat gejala ditentukan oleh jenis infeksi.
TORCH adalah istilah yang mengacu kepada infeksi yang disebabkan oleh sejumlah virus (Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes simplex virus II (HSV-II) dalam wanita hamil. Infeksi TORCH bersama dengan paparan radiasi dan obat-obatan teratogenik dapat mengakibatkan kerusakan pada embrio.
Diagnosis dilakukan dengan tes ELISA. Ditemukan bahwa antibodi IgM menunjukkan hasil positif 40 (10.52%) untuk toksoplasma, 102 (26.8%) untuk Rubella, 32 (8.42%) untuk CMV dan 14 (3.6%) untuk HSV-II. Antibodi IgG menunjukkan hasil positif 160 (42.10%) untuk Toxoplasma, 233 (61.3%) untuk Rubella, 346 (91.05%) untuk CMV dan 145 (33.58%) untuk HSV-II.
TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi, yang merupakan singkatan dari T = Toksoplasmosis O = other yaitu penyakit lain seperti sifilis, HIV-1 dan 2, dan AIDS (sindroma imunodefisiensi yang Didapat) R = Rubella ( campak jerman) C = Cytomegalovirus H = Herpes simpleks Menurut penelitian medis, TORCH dapat mempengaruhi kesuburan karena menimbulkan turunnya kesuburan dan rusaknya fertilitas pada wanita.
TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes
1. TOXOPLASMA
Infeksi Toxoplasma disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondii. Pada umumnya, infeksi Toxoplasma terjadi tanpa disertai gejala yang spesifik. Kira-kira hanya 10-20% kasus infeksi Toxoplasma yang disertai gejala ringan, mirip gejala influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise, demam, dan umumnya tidak menimbulkan masalah. Infeksi Toxoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang hamil atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita AIDS, pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun).
Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan. pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelinan mata dan telinga, retardasi mental, kejang-kejang dn ensefalitis.
Diagnosis Toxoplasmosis secara klinis sukar ditentukan karena gejala-gejalanya tidak spesifik atau bahkan tidak menunjukkan gejala (sub klinik). Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Pemeriksaan yang lazim dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA, serta Aviditas Anti-Toxoplasma IgG.
Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan pada orang yang diduga terinfeksi Toxoplasma, ibu-ibu sebelum atau selama masa hamil (bila hasilnya negatif perlu diulang sebulan sekali khususnya pada trimester pertma, selanjutnya tiap trimeter), serta bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi Toxoplasma.
2. RUBELLA
Infeksi Rubella ditandai dengan demam akut, ruam pada kulit dan pembesaran kelenjar getah bening. Infeksi ini disebabkan oleh virus Rubella, dapat menyerang anak-anak dan dewasa muda.
Infeksi Rubella berbahaya bila tejadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya. Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan maka risiko terjadinya kelainan adalah 50%, sedangkan jika infeksi tejadi trimester pertama maka risikonya menjadi 25% (menurut America College of Obstatrician and Gynecologists, 1981).
Tanda tanda dan gejala infeksi Rubella sangat bervariasi untuk tiap individu, bahkan pada beberapa pasien tidak dikenali, terutama apabila ruam merah tidak tampak. Oleh Karena itu, diagnosis infeksi Rubella yang tepat perlu ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan meliputi pemeriksaan Anti-Rubella IgG dan IgM. Pemeriksaan Anti-rubella IgG dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kekebalan pada saat sebelum hamil. Jika ternyata belum memiliki kekebalan, dianjurkan untuk divaksinasi. Pemeriksaan Anti-rubella IgG dan IgM terutama sangat berguna untuk diagnosis infeksi akut pada kehamilan < 18 minggu dan risiko infeksi rubella bawaan.
3. CYTOMEGALOVIRUS (CMV)
Infeksi CMV disebabkan oleh virus Cytomegalo, dan virus ini temasuk golongan virus keluarga Herpes. Seperti halnya keluarga herpes lainnya, virus CMV dapat tinggal secara laten dalam tubuh dan CMV merupakan salah satu penyebab infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi terjadi saat ibu sedang hamil.
Jika ibu hamil terinfeksi. maka janin yang dikandung mempunyai risiko tertular sehingga mengalami gangguan misalnya pembesaran hati, kuning, pekapuran otak, ketulian, retardasi mental, dan lain-lain.
Pemeriksaan laboratorium sangat bermanfaat untuk mengetahui infeksi akut atau infeski berulang, dimana infeksi akut mempunyai risiko yang lebih tinggi. Pemeriksaan laboratorium yang silakukan meliputi Anti CMV IgG dan IgM, serta Aviditas Anti-CMV IgG.
4. HERPES SIMPLEKS TIPE II
Infeksi herpes pada alat genital (kelamin) disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Virus ini dapat berada dalam bentuk laten, menjalar melalui serabut syaraf sensorik dan berdiam diganglion sistem syaraf otonom.
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya memperlihatkan lepuh pada kulit, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga mungkin tidak diketahui. Infeksi HSV II pada bayi yang baru lahir dapat berakibat fatal (Pada lebih dari 50 kasus)
Pemeriksaan laboratorium, yaitu Anti-HSV II IgG dan Igm sangat penting untuk mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan terjadinya infeksi oleh HSV II dan mencaegah bahaya lebih lanjut pada bayi bila infeksi terjadi pada saat kehamilan.
Infeksi TORCH yang terjadi pada ibu hamil dapat membahayakan janin yang dikandungnya. Pada infeksi TORCH, gejala klinis yang ada sering sulit dibedakan dari penyakit lain karena gejalanya tidak spesifik. Walaupun ada yang memberi gejala ini tidak muncul sehingga menyulitkan dokter untuk melakukan diagnosis. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk membantu mengetahui infeksi TORCH agar dokter dapat memberikan penanganan atau terapi yang tepat.
PENYEBAB SINDROM TORCH
• Penyebab – infeksi sitomegalovirus (virus cytomegalo)
• Penyebab – Rubella
• Penyebab – Toksoplasmosis (salah astu jenis protozoa yaitu Taksoplasma Gondii)
PEMERIKSAAN TORCH
• Pemeriksaan TORCH adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk mendeteksi infeksi TORCH, yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma, virus Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan virus Herpes.
• Cara mengetahui infeksi TORCH adalah dengan mendeteksi adanya antibodi dalam darah pasien, yaitu dengan pemeriksaan:
• Anti-Toxoplasma IgM dan Anti-Toxoplasma IgG (untuk mendeteksi infeksi Toxoplasma)
• Anti-Rubella IgM dan Anti-Rubella IgG (Untuk mendeteksi infeksi Rubella)
• Anti-CMV IgM dan Anti-CMV IgG (untuk mendeteksi infeksi Cytomegalovirus)
• Anti-HSV2 IgM dan Anti-HSV2 IgG (untuk mendeteksi infeksi virus Herpes)
• Infeksi toksoplasma dan CMV dapat dapat bersifat laten tetapi yang berbahaya adalah infeksi primer (infeksi yang baru pertama terjadi di saat kehamilan, terutama pada trimester pertama). Jadi, bila hasil pemeriksaan (yang dilakukan saat hamil) positif maka perlu dilihat lebih lanjut apakah infeksi baru terjadi atau telah lama berlangsung. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan :
• Aviditas Anti-Toxoplasma IgG
• Aviditas Anti-CMV IgG
TANDA DAN GEJALA
Terkadang orang banyak yang belum tahu bahwa yang mereka rasakan itu termasuk gejala torch. Adapun gejala TORCH sebagai berikut:
• kontraksi dini
• mudah lelah
• kesemutan
• mata pegal
• sering masuk angin
• pegal-pegal di tulang sendi
PAKET PEMERIKSAAN TORCH
- Toxoplasmosis : IgG – IgM – Toxoplasma IgG
- Rubella : IgM – Rubella IgG
- Cytomegalo Virus : IgM – Cytomegalo IgG
- Herpes Simplex : IgM – Herpes IgG
Pada umumnya, infeksi TORCH yang terjadi pada ibu hamil tidak bergejala sehingga untuk mendiagnosis adanya infeksi TORCH diperlukan pemeriksaan laboratorium
PENATALAKSANAAN
• Menghindari makan makanan mentah atau setengah matang, terutama daging babi, sapi dan kambing. Pemanasan yang ideal untuk bahan makanan ini adalah 70°C (158°F) selama 15-30 menit. Selain dengan pemanasan, perlakuan lain tidak akan menghilangkan kista toxoplasma.
• Hindarilah kontak langsung dengan tanah yang merupakan sarana yang paling potensial mengandung ookista, khususnya bila di sekitar kediaman Anda terdapat kucing. Daya tahan ookista cukup lama pada tanah yang lembab dan terhindar dari sinar matahari langsung. Bila Anda tidak dapat menghindari kontak dengan tanah, gunakanlah sarung tangan dan cucilah tangan Anda setelah kontak dengan sabun dan air.
• Biasakanlah mencuci sayuran dan buah-buahan sebelum dikonsumsi.
• Pola hidup higienis akan lebih menjamin kesehatan. Bagi Anda yang biasa makan dengan menggunakan tangan, cucilah tangan Anda dengan sabun sebelum makan.
• Mencuci pisau dan perkakas rumah tangga dapur lain setelah digunakan untuk memotong atau menampung daging mentah, sayuran atau buah-buahan yang belum dicuci dengan sabun dan air panas, untuk menghindari kontaminasi silang antara benda atau bahan mentah dengan bahan makanan yang telah matang.
• Untuk wanita hamil, usahakan untuk menghindari kontak dengan kucing, apalagi membuang kotorannya. Pemeriksaan darah saat merencanakan kehamilan sangat penting, dan idealnya diulang pada tri semester pertama dan terakhir kehamilan. Pemeriksaan darah seperti ini dapat dilakukan di banyak laboratorium kesehatan di negara kita, sayangnya biayanya cukup mahal.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas yang berjudul “TORCH”
Dalam menyelesaikan tugas ini, tentunya tak lepas dari bantuan dari beberapa pihak. untuk ini , penulis mengucapkan terima kasih kepada: Ibu Hj Ns. EMA JULITA, S.Kep selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah HIV/AIDS, Serta Semua pihak yang ikut terlibat dalam membantu penyelesaian tugas ini.
Penulis menyadari tak ada gading yang tak retak. Tentunya masih banyak sekali terdapat kekurangan dalam pembuatan tugas ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dalam penyempurnaan tugas ini.
Semoga apa yang diinginkan penulis dalam penulisan tugas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Padang, 15 Juni 2010
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
URL:http://bidanku.com/index.php?/Pengertian-TORCH-berikut-Pencegahannya
http://www. TORCH-definisi, etiology, manifestasi klinis. Com
http://www. TORCH_askep torch. Com
America College of Obstatrician and Gynecologists, 1981
T U G A S
“TORCH”
OLEH KELOMPOK 3:
• Dilta Sari Amelia
• Finda maretta pp
• Hamdani
• Lara Suci Arini
• Rino Willy
• Silmia Izzati
Dosen Pembimbing : Hj. Ns. Ema Julita, S.Kep
PRODI S1. KEPERAWATAN
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2010