Sabtu, 06 Agustus 2011

✿.❀¸.•❤•.❀ .❀❀.•❤•.¸✿ ✿¸.•❤. ألرَّحِيْ ألرَّحْمَنِ أللَّهِ بِسْـــــــمِ ✿.❀¸.•❤•.❀ .❀❀✿.❀¸.•❤•.❀ •I B U.❀❀.❀.•❤•✿✿.❀¸.•❤•.❀ .❀❀ .❀❀.•❤•.¸

I B U
Kau tau, bila kau diberi kesempatan untuk mengikuti seluruh gerak gerik ibumu ketika mengandungmu, melihat seluruh sketsa hidup yang ia jalani bersamamu diperutnya. Ku yakinkan padamu bahwa ia melakukan segala hal yang terbaik yang ia bisa lakukan untuk menjaga mu, merawatmu, memberikan segala yang terbaik untuk mu.
Dialah ibumu, ibunda darah daging mu, dialah ibu kandung mu, ibunda kehidupanmu. Lalu, yang selalu membuat ku heran, mengapa setelah kau dewasa dan merasa bisa mengurusi kehidupanmu sendiri kau akan melupakan semuanya? Melupakan segala kebaikan hati dan pengorbanannya? Dan kau berani memarahinya, membuatnya menangis dan bersedih, mengecewakan hatinya dan melukainya? Gerangan virus apakah yang yang merasuki pikiranmu, membutakan hati mu?
Kau ingin tau mengapa kami sangat mengagungkan dan memuliakan para ibu, ibunda seluruh kerajaan alam rahim? Mengapa kami sampai membuat Kuil Kesedihan Alam Rahim untuk setiap butir air mata dan rasa sakit dihatinya?.............
Dulu sekali, sebelum kuil kesedihan alam rahim dibangun, ada sebuah legenda suci yang begitu terkenal dialam rahim tentang kasih sayang seorang ibu, kisah ini terjadi disebuah tempat bernama kepingan senja alam rahim. Disana, sebelum kisah ini terjadi para bayi tidak menghormati ibunya. Mereka bahkan memarahi dan membentaknya dengan penuh kebencian…….. Dengan alasan yang sungguh-sungguh tidak bisa dimengerti. Dikepingan senja alam rahim ada sebuah tradisi kuno, semacam kebiasaan untuk membuang orang-orang lanjut usia ketengah hutan belantara alam rahim yang dipenuhi binatang-binatang buas. Mereka yang sudah lemah tak berdaya dan dianggap hanya merepotkan saja, dibawa ketengah hutan yang lebat untuk dibuang dan ditinggalkan disana sampai nasib melenyapkanya….. alkisah, ada seorang anak yang membawa ibunya yang sudah tua dan tidak berdaya untuk dibuang ketengah hutan. Ibu ini sudah tua tidak berdaya. Bagi anaknya, keberadaan nya hanya merepotkan dan membuatnya malu…. Sianak menggendong ibunya ketengah hutan dengan penuh kebencian, hutan yang lebat dan berbahaya. “kau perempuan tua yang tidak berguna," bisik anak itu dalam hati, “ hanya merepotkan dan membuatku malu saja!” sepanjang perjalanan, si ibu hanya terdiam sambil terus menerus mematahkan ranting-ranting kecil disepanjang jalan …. Sesampainya ditengah hutan rimba yang lebat dan berbahaya, si anak tersenyum penuh kemenangan. Seorang yang selama ini merepotkan dan membuatnya malu segera aka hilang dan terbuang, pikirnya. …. “kita sudah sampai, Bu, “ katanya dingin. “aku akan meninggalkanmu disini.” …. Si ibu mengangguk lemah….. diam-diam ada perasaan sedih menyelinap dihati si anak ketika mengucapakan kalimat terakhirnya. Entah mengapa ia menjadi tega seperti ini terhadap ibunya sendiri……. Si ibu mengangguk pelan, lalu dengan tatapan penuh kasih ia berkata, “ Nak, ibu sangat mencintai dan mengasihimu, kaulah kecintaanku, yang akan kusayangi sampai mati, sejak kau kecil ibu memberikan semua kasih dan cinta yang ibu miliki dengan tulus sejauh yang ibu bisa. Hingga detik ini, ibu selalu menyayangi dan mencintaimu. Dan untuk semua itu, ibu takkan meminta balasan apapun, sedikitpun darimu, kau kecintaan ku, aku memberikan semua nya secara tulus…… sianak berusaha menahan dirinya, ia berusaha membuang sedikit pun perasaan yang membuatnya iba. Ia memalingkan wajahnya….. pergilah, Nak,”kata si ibu dengan suara yang berat dan hampir terisak, “ ibu tidak ingin kau tersesat saat kau pulang nanti dan mendapat celaka dijalan. Hutan adalah tempat berbahaya yang selalu menakutkan, banyak hal mungkin terjadi disini, binatang buas atau racun tumbuhan berbahaya, maka sepanjang perjalanan tadi, ibu mematahkan ranting-ranting kecil ini,” si ibu si ibu memperlihatkan ranting-ranting digenggamananya, sianak menatap nya dengan diselungkupi rasa heran, “ aku melakukanya agar setiap pohon yang aku patahkan rantingnya bisa kau jadikan petunjuk yang akan membawamu pulang dengan selamat.”…..setelah mendengar kata-kata terakhir ibunya, sianak menatap wajah ibunya yang tua dan keriput, ada sesuatu yang hadir diantara dirinya dan ibunya, hingga ia tak bisa menahan tangisnya lagi. Hatinya seolah hancur, mengapa ia begitu tega membuang dan melukai ibunya yang begitu mencintainya? Lututnya ambruk ketanah, dan ia bersujud sambil menangis meraung-raung dikaki ibunya. Sejak saat itu, ia bersumpah untuk merawat ibunya sampai mati. Dengan segala yang terbaik yang ia miliki… mendengar kisah itu raja kerajaan alam rahim geram sekaligus terharu, lalu ia memerintahkan seluruh penghuni kerajaan alam rahim membangun sebuah kuil kesedihan para ibu, kuil kesedihan alam rahim… dikuil itu semua orang berdoa untuk kebaikan para ibu, mereka memuji nya sepanjang hari. Dan mengutuk anak-anak yang melukai perasaan ibunya dan membuatnya menangis. Seperti yang pernah ku katakan, kalau ibumu menangis karena mu, dan air matanya menetes sampai kekuil kesedihan alam rahim, sebagian malaikat menyelinap pada butiran-butiran air matanya. Lalu butiran-butiran air mata itu akan menjadi Kristal cahaya yang membuat sebagian malaikat yang lain merasa silau dan marah kepadamu. Dan kemarahan para malaikat adalah kemarahan yang suci, sehingga raja semesta tidak melarang mereka tatkala menutup segala pintu kebaikan untukmu.
Ibuku… tentang sikap ku, tentang salah ku, tentang sifat ku, dan segala hal dalam hidupku yang bersinggungan denganmu, terimakasih dan maaf. Kau lah kecintaan ku, perempuan yang akan aku sayangi sampai aku mati.
Fahd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar