1. Keperawatan
Maternitas
Inilah
siklus yang kedua setelah siklus keperawatan gerontik yaitu keperawatan
maternitas. Keperawatan maternitas adalah asuhan keperawatan yang diberikan
kepada pasangan usia subur (PUS), wanita, ibu hamil, ibu melahirkan, dan bayi
baru lahir (BBL).
Suatu
hal yang berbeda dari siklus sebelumnya dan suatu hal yang menarik terutama
bagi saiia “WANITA”. Yaa... wanita. Mungkin mewakili semua wanita.
Semogaaa..... :D
Disiklus
kedua ini, masih dipuskesmas nanggalo dan kelompok kami pun dibagi menjadi dua
kelompok kecil yaitu G1 dan G2, saiia sendiri berada pada kelompok G2 dengan
masa dinas selama satu bulan, dua minggu diklinik bersalin, dan dua minggu
dipuskesmas. Dan hal ini cukup memberi keringanan pada kaum adam yang hanya
dinas dipuskesmas saja selama satu bulan.
Karena
pada kelompok saiia diprakarsai yang namanya cowok, akhirnya saiia dan dua
teman cewek lainnya yang berpraktek di klinik bersalin, dengan jumlah kami yang
ganjil 3 orang, kami cukup kesulitan membuat jadwal dinas dan juga aturan dari
klinik hari minggu tak boleh libur, dinas Cuma 2 shift pagi (08.00-17.00)dan
sore (17.00-08.00), dinas malam dua orang, pagi satu orang, yaa jadinya kami
mendapatkan dording (24 jam) satu kali dalam satu minggu.
Cukup
melelahkan, tugas yang banyak harus diselesaikan juga, harus selalu
berkoordinasi dengan teman-teman yang ada dipuskesmas untuk penyuluhan dan
seminar.
Setiap
hari dinas saiia melihat ibu-ibu yang buncit memeriksakan kehamilannya, ibu-ibu
yang menahan kesakitan untuk melahirkan, tangisan bayi-bayi yang lucu dan
mungil menggemaskan.
Ketika
melihat ibu-ibu yang hamil dengan perut yang buncit datang keklinik untuk
mengetahui perkembangan janinnya, mendengar detak jantung janin (DJJ) lubdub
lubdub, senyuman lega itu seolah terpancar kebahagian dari seorang wanita yang
sempurna, kehidupan yang ada dirahimnya karena rahim Layaknya sebuah dunia yang
memungkinkan kehidupan berjalan sebagaimana mestinya, rahim memiliki hampir
semuanya. Sebuah sistem dan mekanisme yang entah bagaimana disusun dan
dirancang sedemikian rupa sehingga seorang bayi bisa tumbuh dan hidup disana,
dari sel telur yang dibuahi sperma, menjadi segumpal darah, menjadi janin,
menjadi bayi yang memiliki seluruh kelengkapan yang dipersyaratkan hidup,
nafas, detak jantung, gerak, aliran darah, metabolisme dan pertumbuhan.
Menjadi
wanita itu memang sesuatu, sebagaimana tuhan menyukai mahkluk ciptaan favoritnya
ini, dengan dua tangan yang dimiliki bisa berfungsi baik untuk memeluk,
menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dia akan menyembuhkan dirinya
sendiri, bekerja 18 jam sehari, dan wanita dapat mengatasi banyak hal, dia
tidak hanya bisa berfikir dia mampu melakukan apa yang dilakukan oleh laki-laki,
so... wanita adalah hal yang berharga, “maka jangan sia-siakan wanita mu...” J
Hanya
wanita yang bisa melahirkan tentunya pria jelas tidak akan pernah bisa, hanya
wanita yang merasakan bagaimana rasanya perjuangan yang merelakan setengah
nyawanya untuk buah cinta. mendekap, memeluk penuh kasih, menatap penuh rindu,
disaat pandangan pertama antara kau dan ibumu hanya berjarak 12 inchi, terlihat
itulah tanda kasih yang murni.
Pandangan
cukup membuat saiia sedikit cemburu disaat partus, ketika sang istri berjuang,
penuh peluh, merasakan kesakitan yang dasyat untuk melahirkan buah cinta yang
sudah lama mereka tunggu, ketika itu sang suami terlihat sangat cemas,
ketakutan, mulut yang tak henti tuk berdoa, mendekap, mengusap lembut kening
sang istri sambil terus menyemangati, tatapan mereka menyiratkan semua kan
baik-baik saja, hem... romantisme perjuangan.
Sang
istri terus berjuangan hingga sudah tampak ubun-ubun, kepala, bahu, ekstremitas
atas, bokong, ekstremitas bawah akhirnya ekspulsi sempurna, suara tangisan
pertama bayi dengan tali pusat yang masih menyatu, penuh darah dan cairan
lainnya. Jagoan kecil telah lahir, Tampak tangisan haru dan senyum penuh
kelegaan suami istri sekarang sudah berhak dipanggil dengan gelar kehormatan
yaitu “ayah dan ibu.
Ketika
itu saiia langsung melakukan perawatan bayi baru lahir, membersihkan bayi,
mengukur berat badan dan tinggi bayi, injeksi vitamin k, mengenakan baju,
popok, bedong bayi lalu meletakkan bayi di box bayi dengan menghidupkan lampu
supaya bayi merasakan hangat karena bayi sangat rentan dengan hipotermi, disaat
itu jua tatapan saiia tak pernah teralihkan dari sang bayi, inilah sosok yang
telah mengalihan kesakitan menjadi suatu kebahagian yang sebenarnya.
Ibu
yang masih mengeluarkan darah terlihat sangat menikmati kelelahan dari
perjuangan tadi, bidan dan perawat lainnya melakukan perawatan pada ibu post
partus, ayah yang tak pernah berhenti tuk senyum melihat bayinya,
mengumandangkan adzan untuk jagoan kecilnya, waktu itu sibayi menjadi seleb
dadakan semua orang yang berkunjung ingin menggendong, menciumi, memfoto, foto
sang bayi langsung diupload jadiin dp di profil bbm, tapiii bayi tak bisa
lama-lama digituin, bayi harus segera masuk box supaya hangat dan nyaman.
Namun
tahu kah kau bayi??? sebenarnya kelahiran hanyalah nama bagi peralihanmu dari
alam rahim ke Alam dunia. Kau tidak dilahirkan dalam pengertian yang
sebenarnya, kau hanya mengalami peralihan, dari rahim ibumu menuju rahim yang
lebih besar lagi : rahim semesta.
Ibu-ibu
yang partus memang kebanyakan pada malam hari kalau gak menjelang subuh,
sampai-sampai kami memang tak tidur karena bayaknya ibu partus dan dirujuk
kerumah sakit bersalin dikarenakan tak bisa untuk partus normal harus operasi
secsio secsaria. Capek memang, ketika itu disaat ibu ini baru selesai partus,
eh... ibu yang itu dah pecah air ketubannya mana multipara pulaa... walaupun
kami hanya mahasiswa praktek profesi tapi kami juga berperan penting disaat
genting itu, apa yang bisa membantu dalam intranatal care kami lakukan dengan
sigap sesuai kemampuan kami maka terbentuklah kerjasama yang solid dan kami pun
dapat terus menambah ilmu serta mengasah skill kami sesuai kompetensi yang
harus kami capai.
Semalaman
suntuk tak tidur tak terasa fajar pun menyinsing, suara tangisan bayi sudah
hening, sudah waktunya untuk menunaikan sholat subuh, lalu tak ada lagi waktu
untuk istirahat, saatnya masak air untuk mandi para bayi-bayi, menyiapkan
sarapan pagi untuk para ibu-ibu post partus, setelah air mendidih kamipun
menyiapkan perlengkapan mandi untuk bayi lalu mengetuk pintu meminta izin
kepada ibu dan keluarga unutk memandikan bayi mereka, mengambil bayi satu
persatu, memandikannya, perawatan tali pusat, perawatan bayi, wahh... sangat
menyenangkan, walaupun capek, tak tidur, tapi ketika melihat mereka para bayi
rasanya semua hilang, mereka benar-benar penyihir terhebat untuk diriku.
Selesai
semua memandikan, perawatan tali pusat, perawatan bayi dari memakai baju baru,
popok baru, bedong baru, menyikat rambut bayi bagi bayi yang rambutnya tebal,
mereka semua kelihatan sangaaaat maniiis dan menggemaskan *jadi pengen juga
memiliki bayi hiks. Saatnya untuk post natal care dan memberikan susu pada bayi
yang ASI ibunya belum keluar.
Tangisan
adalah bahasa si bayi, ibu-ibu harus peka terhadap jenis tangisan pada bayi
mereka, apakah bayi menangis karena haus, Buang air, bahkan bayi merasa tidak
nyaman atau kesakitan. Disinilah peran kami sebagai perawat, kami memberikan
pendidikan kesehatan pada ibu mengenai perawatan pada bayi termasuk juga
perawatan pada ibu.
Ada
suatu hal yang agak aneh, saiia yang masih muda belum punya pengalaman dan
tidak mempunyai anak ataupun adik, saiia berusaha untuk mampu melakukan
perawatan pada bayi dan ibu, ada beberapa ibu yang tidak begitu antusias dalam
merawat bayinya sehingga saiia harus berulang kali untuk pergi ke ruangan
menenangkan bayi. Tampaknya sang bayi merasa nyaman ketika saiia memperbaiki
bedongnya, membersihkan pupnya, mengganti popok, memeluknya, menyuapi susu,
menyendawakan hingga sang bayi tertidur lagi. Sungguh saiia sangat senang
melakukan hal seperti itu. Harusnya walaupun anak pertama, para ibu-ibu sudah
mampu untuk melakukan perawatan bayi setidaknya mampu untuk membedong dan ganti
popok bayi, atau mungkin lebih tepatnya ibu-ibu yang hamil lebih baik mengikuti
kelas ibu hamil, walaupun rata-rata ibu wanita karier, tapii setidaknya
mengertilah bagaimana kodrat kita seorang WANITA, jika kita ingin belajar dan
ingin jadi lebih baik pasti akan bisaa, begitu pun terhadap diri saya
sendiriii.
Karenaa...
WANITA itu istimewa, wanitalah yang melahirkan, membesarkan orang-orang hebat,
wanitalah yang mendampingi para pria menjadi berhasil, wanita bisa melakukan
apa yang dilakukan para pria, tapi pria belum tentu bisa melakukan apa yang
dilakukan wanita, walaupun wanita hanya dibalik layar dengan kontribusi yang
luar biasa, hmm... bagi saya itu kerend dan saya bangga menjadi wanita. J